NTB Today – Harga bawang yang sempat menurun di tingkat petani semakin anjlok karena melimpahnya stok. Hal ini membuat para petani merugi, terlebih hingga saat ini belum ada solusi diberikan oleh pihak terkait di Provinsi NTB. Harga jual bawang merah di pasaran masih berkisaran Rp 10.000/kg. Artinya harga jual di tingkat petani, berkisar diantara Rp 5.000 hingga Rp 7.000/kg. Harga tersebut tentunya tidak sebanding dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani. Mulai dari obat-obatan, bibit, tenaga kerja dan lainnya.
Salah satunya pedagang bawang di pasar Kebon Roek, Ampenan Nurbayan mengaku harga bawang tengah turun saat ini karena musim panen raya. “Harga jual ke konsumen itu Rp 12.000/kg , karena lagi panen makanya harganya juga murah,” terang Nurbayan, Rabu kemarin (10/10)
Bawang merah dijualnya merupakan bawang merah dari Bima. Setiap kali membeli di pengepul, sekitar 500 kilogram hingga 1 ton. Namun Nurbayan mengaku jika harga bawang akhirtahun akan kembali naik, karena masa panen telah usai. Sekitar bulan 11 dan 12 nanti harganya naik lagi. Sekarang ini saja harganya murah karena musim panen raya.
Sama halnya dengan Anto pedagang bawang merah menyebut, hargabawang merah yang dijualnya Rp 14.000/kg dengan kualitas super. Sedangkan untuk bawang merah biasa berkisaran Rp 12.000/kg hingga Rp 13.000/kg. “Cuma beda sedikit harganyayang super sama biasa. Ini jugalagi musim panen, harga juga ikut turun,” tutur Anto.
Dikatannya, harga bawang yang murah pembeli lebih banyak membeli. Setiap pembeli tak membeli minimal sebanyak 1 kg hingga 2 kg sebagai persedian. Harga bawang merah nantinya akan kembali naik pada akhir tahun ini. “Kira-kira nanti akhir tahun itu sudah balik lagi naik harganya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Induk Mandalika, H Ismail mengatakan harga jual bawang merah di pasar induk Rp9.000 /kg. Hingga kini harganya belum ada kenaikan “Harga masih murah, belum ada kenaikan dari pedagangnya masih kisaran Rp 9.000 perkilo,” tuturnya.
Sedangkan bawang merah di pasar induk Mandalika di pasok dari daerah Bima, Dompu dan sekarang yang lagi panen raya. Setiap harinya sekitar 15-30 ton masuk ke Pasar Mandalika. Bahkan sebelumnya mencapai hingga 50 ton. “Dari 15 s/d 30 ton perhari pernah juga sampai dengan 50 ton perharinya. Tapi itu tergantung orderan, itu yang banyak karena permintaan pengepul,” pungkasnya. (dm)
You may also like
-
Kejar Herd Immunity, BIN NTB Terus Gencarkan Vaksinasi Di Lombok Tengah
-
Langkah Cepat Binda NTB Kejar Capaian Vaksinasi Covid-19
-
BINDA NTB BERSAMA PKM DOMPU KEJAR TARGET VAKSINASI MASSAL
-
Binda NTB Terus Berikan Layanan Vaksinasi Massal Bagi Masyarakat Di KSB
-
BINDA NTB Kebut Capaian Vaksinasi Dengan Gelar Vaksinasi Massal Di Lombok Barat